Buya K.H. Amiruddin MS Menghadiri Pengukuhan Dewan Pengurus KADIN
Pada hari selasa, 7 januari 2023, Buya KH.Amiruddin MS sebagai pimpinan PonPes Biatul Mustaghfirin Al-Amir memimpin doa pada acara Pengukuhan KADIN Sumur di JW Mariot Hotel, dan juga dihadiri oleh Gubernur SUMUT, Bapak H. Edi Rahmayadi, dan juga hadir diantaranya Sekdaprov SUMUT Arief S Trinugroho, Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid, Ketua Kadin Sumut Bapak Firsal Mutyara dan toko masyarakat sumut sekaligus juga mantan Gubernur Sumut ke-15 , Bapak Syamsul Arifin dan tokoh lainnya.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Sumatera Utara menjadi mitra penting bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) untuk dapat memajukan kesejahteraan masyarakat.
Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi saat berbicara pada Pengukuhan Dewan Pengurus Kadin Sumatera Utara Periode 2022-2027 di Hotel JW Marriot, Medan, Senin (6/3/2023).
“Saya sudah pelajari bahwa Kadin Indonesia ini punya peran yang luar biasa dalam perekonomian,” katanya.
Sejauh ini kata Edy, sinergitas antara Pemprov Sumut dan Kadin masih belum terjalin dengan baik. Hal ini membuat upaya untuk menjaga ketahanan ekonomi seperti menekan inflasi menjadi lebih berat.
Sementara itu, Ketua Kadin Provinsi Sumut yang dikukuhkan, Firsal Mutyara mengatakan kolaborasi seluruh pengurus Kadin Provinsi Sumut menjadi hal penting dalam mensukseskan program-programnya kedepan. Ia yakin dengan komitmen bersama, Kadin Sumut akan mampu memberikan sumbangsih positif dalam pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara.
“Saya berharap bisa mewujudkan seluruh program yang sudah kita susun bersama untuk 5 tahun kedepan,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia, M Arsjad Rasjid mengatakan tahun 2023 diprediksi menjadi tahun yang tidak mudah. Ancaman resesi menjadi salah satu persoalan besar yang harus disikapi dengan sangat serius terutama oleh Kadin Indonesia.
“Tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 4,7 persen. Kita harus terus optimalkan kinerja kita di tahun 2023 yang tidak mudah ditengah resesi,” ungkapnya.
Kinerja optimal ini menurut Arsjad harus dilakukan sejalan dengan 4 pilar Kadin yakni pemuliah kesehatan dan perkembangan industri kesehatan nasional, peningkatan ekonomi daerah dan nasional, peningkatkan kewirausahaan dan kompetensi serta penguatan internal organisasi dan regulasi. Ia juga mengingatkan bahwa, UMKM menjadi sektor yang wajib mendapat perhatian penuh. Hal ini karena data menunjukkan bahwa UMKM merupakan penopang utama ketahanan ekonomi Indonesia saat ini.
“Basis ekonomi kita ditopang oleh UMKM bukan oleh perushaaan besar. Jumlah UMKM kita mencapai 64 juta dan memiliki daya serap tenaga kerja sebesar 97 persen. Mereka berkontribusi sebesar 60 persen terhadap PDB Indonesia. Jangan sampai UMKM kita diambil oleh pihak luar,” pungkasnya.
Dilansir dari Republik Merdeka Sumut.